RTM (Rumah Tangga Miskin),,,hummmph sampe kapan???  

Posted by Ir 17 onez

ANALISIS TERHADAP KEBIJAKAN PEMBERIAN BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) PLUS

I. PENDAHULUAN

Kenaikan harga minyak di pasar dunia telah menimbulkan dampak negatif bagi perekonomian pada banyak negara termasuk Indonesia. Sekalipun Indonesia merupakan negara yang mempunyai sumber minyak bumi yang cukup berlimpah namun sebagai anggota OPEC menimbulkan konsekuensi terhadap Pemerintah untuk menaikkan harga jual minyak ke luar negeri maupun dalam negeri. Kenaikan harga minyak ini kemudian telah menyebabkan efek domino kenaikan harga-harga terhadap berbagai aspek komoditi dalam negeri yang disebabkan oleh kenaikan harga bahan bakar minyak dan transportasi.

Kenaikan harga bahan bakar minyak, transportasi dan barang-barang kebutuhan pokok dirasakan dampaknya oleh semua lapisan masyarakat tetapi tentunya yang paling berat merasakannya adalah kelompok masyarakat ekonomi lemah. Kenaikan harga berbagai kebutuhan yang tidak diantisipasi dengan upaya peningkatan kemampuan daya beli telah menyebabkan masyarakat miskin terancam keberlangsungan hidupnya. Tekanan berat yang paling dirasakan oleh masyarakat miskin utamanya adalah pada tingginya harga bahan bakar untuk kebutuhan memasak sehari-hari, biaya transportasi (ke sekolah, ke kantor) dan harga barang-barang kebutuhan pokok yang semakin mahal.

Dalam rangka menanggulangi dampak kenaikan harga bahan bahar minyak yang dirasakan memberatkan masyarakat miskin maka Pemerintah telah menetapkan kebijakan untuk memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Plus. Bantuan ini terdiri dari uang tunai sebesar Rp. 100.000,- (Seratus Ribu Rupiah) serta bahan kebutuhan pokok berupa gula pasir (putih) dan minyak goreng yang diberikan setiap bulan kepada 19,1 juta keluarga sangat miskin hasil verifikasi data oleh Badan Pusat Statistik.

Kebijakan dan penyaluran bantuan yang direncanakan Pemerintah akan dilaksanakan setelah penetapan dan pengumuman kenaikan harga bahan bakar minyak ini menimbulkan reaksi pro dan kontra dari berbagai lapisan masyarakat. Banyak pihak yang meminta agar Pemerintah tidak meluncurkan bantuan tersebut tetapi menunda penetapan kenaikan harga bahan bakar minyak. Pihak lain menyatakan bahwa sebaiknya Pemerintah memberikan bantuan dalam bentuk program-program padat karya. Tidak sedikit pula pihak yang menyatakan bahwa bantuan langsung tunai (BLT) plus merupakan upaya ‘suap politik’ yang dilakukan oleh Pemerintah yang sedang berkuasa untuk meredam gejolak sosial masyarakat sekaligus menyiapkan jalan menuju suksesi pada tahun 2009. Pemerintah dalam menghadapi berbagai reaksi tersebut nampaknya telah membulatkan niat untuk tetap menaikkan harga bahan bakar minyak dan menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) plus. Berbagai persiapan telah dilakukan untuk pencairan dana dan penyalurannya kepada masyarakat sebagaimana telah disampaikan oleh Menteri Sosial dan para Menteri terkait kepada publik melalui media masa dan berbagai forum. Pada kesempatan ini, penyusun mencoba menganalisis kebijakan pemberian bantuan langsung tunai (BLT) Plus tersebut dari berbagai sudut pandang, baik dari Pemerintah maupun berbagai kalangan masyarakat.

II. LATAR BELAKANG PENETAPAN KEBIJAKAN PENYALURAN BANTUAN BLT PLUS DAN PERMASALAHANNYA

A. KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK

Indonesia merupakan negara penghasil minyak bumi yang cukup potensial sehingga dapat diekspor keluar negeri dan merupakan salah satu penghasil devisa terpenting bagi negara pada masa orde baru. Beberapa tahun terakhir ini minyak bumi tidak lagi dapat diandalkan sebagai penunjang utama perekonomian negara karena :

1. Sumber daya alam minyak bumi merupakan salah satu sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui atau diremajakan. Eksploitasi terus menerus terhadap sumber daya alam minyak bumi menyebabkan sumber tersebut akan habis pada suatu masa tertentu.

2. Pada masa orde baru Pemerintah sangat mengandalkan sektor sumber daya alam minyak bumi sebagai tiang utama perekonomian negara sehingga kurang memperhitungkan cadangan sumber daya alam tersebut untuk masa-masa yang akan datang.

3. Pemerintah cenderung terlambat untuk menyadari dan menetapkan kebijakan penghematan minyak bumi sebagai sumber energi (bahan bakar atau pembangkit listrik).

4. Kebijakan Pemerintah dalam menetapkan pemberian subsidi bahan bakar untuk masyarakat, utamanya dunia usaha pada masa orde baru kurang didasari perhitungan dan analisis ekonomi yang cermat sehingga ketika terjadi krisis moneter dan kenaikan harga minyak di pasar dunia menyebabkan Pemerintah merasa terbeban dengan jumlah subsidi yang harus disediakan.

5. Belum ditemukan titik-titik sumber daya alam minyak bumi yang baru di wilayah Indonesia.

6. Beberapa titik sumber daya alam minyak bumi baru sudah ditemukan membutuhkan biaya besar dan tenaga ahli untuk mengekplorasinya sedangkan kemampuan Indonesia sangat terbatas untuk melakukannya. Melibatkan investor asing dalam upaya eksplorasi tersebut akan menambah beban hutang negara karena biaya yang harus dikeluarkan akan lebih besar dari hasil atau keuntungan yang didapat.

Sesungguhnya minyak bumi yang tersedia di Indonesia dapat mencukupi untuk kebutuhan dalam negeri namun pada 10 tahun terakhir ini sering terjadi kelangkaan bahan bakar minyak dan bahkan terjadi kenaikan harga yang sangat signifikan. Hal ini disebabkan oleh :

1. Indonesia merupakan anggota OPEC, di mana organisasi ini telah menetapkan harga beli dan jual minyak bumi di pasaran dunia. Standart harga jual tersebut tidak saja berlaku untuk harga ekspor dan impor tetapi juga termasuk untuk harga jual dalam negeri masing-masing negara anggotanya.

2. Sekalipun tidak lagi diandalkan menjadi komoditi eksport utama tetapi minyak bumi masih tetap merupakan sektor yang menunjang perekonomian negara. Oleh karena itu Indonesia masih harus tetap mengeksport minyak bumi ke pasaran dunia.

3. Banyaknya spekulan di bidang perekonomian, pihak-pihak yang sengaja menimbun bahan bakar minyak untuk meningkatkan harga jual dan persaingan bisnis yang tidak sehat.

4. Kebijakan Pemerintah di bidang ekonomi yang cenderung mendahulukan kepentingan pemilik modal dan investor asing.

B. KEMISKINAN DAN BEBAN MASYARAKAT AKIBAT KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK

Krisis multi dimensional yang berawal pada tahun 1997, disusul dengan carut marutnya perekonomian Indonesia pasca runtuhnya rezim orde baru telah menyebabkan sebagian besar masyarakat Indonesia jatuh dalam lingkaran kemiskinan. Kelompok-kelompok masyarakat ekonomi lemah bahkan terpuruk di bawah garis kemiskinan yang kronis. Penduduk miskin yang semula berjumlah 34,91 juta (BPS, 1999) meningkat menjadi 47,97 juta. Situasi dan kondisi perekonomian Indonesia belum pulih ketika tahun 2001 harga minyak bumi di pasaran dunia mulai mengalami kenaikan secara bertahap. Pada saat itu Pemerintah mulai mengurangi subsidi bahan bakar minyak untuk masyarakat dan memberikan kompensasi dalam bentuk Program Penanggulangan Dampak Pengurangan Subsidi BBM (PPDPBBM) pada 11 sektor termasuk bidang Kesejahteraan Sosial. Berbagai program di bidang perekonomian, kesejahteraan sosial dan berbagai bidang lainnya termasuk Program Penanggulangan Dampak Pengurangan Subsidi BBM ini dipandang cukup membantu dalam menstabilkan kondisi perekonomian masyarakat. Hal ini terbukti dari jumlah penduduk miskin yang semula 47,97 juta turun menjadi 38,40 juta (BPS, 2002).

Pada tahun 2005, harga minyak bumi di pasar dunia kembali mengalami kenaikan. Hal ini membawa konsekuensi bagi Pemerintah Indonesia untuk menyetarakan harga jual minyak di pasaran dunia dan dalam negeri. Kenaikan harga bahan bakar di dalam negeri lebih disebabkan kepada kebijakan Pemerintah yang lagi-lagi mengurangi subsidi untuk penyediaan bahan bakar bagi masyarakat. Potensi gejolak sosial yang terjadi pada saat itu dapat dikendalikan dengan kebijakan dan kompensasi yang diberikan oleh Pemerintah kepada masyarakat, yaitu bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp. 100.000,-bulan (Seratus Ribu Rupiah per bulan) kepada 19,1 juta keluarga miskin selama 1 tahun. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa penetapan data penerima bantuan BLT dan proses penyalurannya justru menimbulkan berbagai konflik di antara Pemerintah dan Masyarakat maupun di antara Masyarakat itu sendiri walaupun dalam skala yang relatif kecil.

Pada pertengahan tahun 2007 dan memasuki tahun 2008, harga minyak di pasaran dunia kembali melambung hingga mencapai US $ 130 per barrel. Pemerintah kembali dihadapkan pada situasi dan kondisi yang dilematis. Pengurangan dan bahkan pengurangan subsidi bahan bakar minyak untuk masyarakat dipandang sebagai satu-satunya jalan untuk mengurangi beban negara dan menghemat devisa. Di sisi lain, pengurangan subsidi tersebut akan menyebabkan kenaikan harga bahan bakar dalam negeri yang kemudian berdampak terhadap kenaikan biaya transportasi, harga bahan-bahan kebutuhan pokok dan berbagai komoditi lainnya.

Masyarakat miskin (rumah tangga) adalah kelompok yang paling merasakan beban berat akibat kenaikan bahan bakar minyak. Meningkatnya biaya untuk pemenuhan kebutuhan hidup yang tidak diimbangi dengan peningkatan pendapatan atau kemampuan daya beli menyebabkan masyarakat semakin terpuruk dalam kondisi yang miskin dan menjerat. Kerentanan terhadap gejolak ekonomi dan rendahnya kemampuan daya beli masyarakat merupakan permasalahan yang sudah terjadi sejak lama di Indonesia dan semakin berlarut-larut dengan adanya kenaikan harga BBM. Ini terjadi karena beberapa hal sebagai berikut :

1. Masyarakat kurang disiapkan sejak awal untuk menggunakan energi secara hemat dan tidak diarahkan untuk menggunakan sumber energi alternatif.

2. Subsidi terhadap bahan bakar minyak yang disediakan oleh Pemerintah selama ini cenderung menyebabkan masyarakat menjadi ketergantungan dan tidak menyadari bahwa pengurangan atau penghentian subsidi tersebut akan menyebabkan peningkatan harga yang sangat signifikan.

3. Kebijakan Pemerintah di bidang perekonomian yang selalu berpihak pada kelompok pemilik modal dan lemahnya kinerja jajaran birokrasi dalam mengawasi kompetisi dunia usaha sehingga seringkali kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok di pasar dalam negeri meningkat secara signifikan dan tidak seimbang terhadap kenaikan bahan bakar minyak yang terjadi. Hal ini menyebabkan (life cost) yang harus ditanggung oleh masyarakat menjadi semakin tinggi.

4. Kebijakan Pemerintah yang tidak berpihak kepada masyarakat miskin juga terbukti dari minimnya alokasi anggaran untuk program-program peningkatan kesejahteraan rakyat/kesejahteraan sosial.

5. Sarana dan prasarana pelayanan publik yang sangat terbatas dan tidak diimbangi dengan pemeliharaan yang memadai sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat (misalnya sarana transportasi umum).

6. Terbatasnya pelayanan-pelayanan sosial dasar (kesehatan, pendidikan, perumahan dll) yang disediakan oleh Pemerintah. Penyelenggaraan pelayanan sosial dasar ini bahkan cenderung diserahkan kepada pihak swasta sehingga biayanya relatif mahal dan seringkali menimbulkan kompetisi yang tidak sehat di antara pelaku bisnis.

C. PENETAPAN KEBIJAKAN PEMBERIAN BANTUAN TUNAI LANGSUNG (BLT) PLUS

Pemerintah menyadari bahwa kenaikan harga bahan bakar minyak telah menimbulkan dampak yang sangat siginifikan terhadap masyarakat, utamanya keluarga-keluarga miskin. Oleh karena itu, berdasarkan hasil analisis dan evaluasi terhadap kebijakan pemberian bantuan langsung tunai (BLT) tahun 2006 dan untuk meringankan beban masyarakat akibat kenaikan bahan bakar pada tahun 2008 ini Pemerintah kembali menetapkan kebijakan pemberian bantuan langsung tunai (BLT) Plus.

Penetapan jumlah sasaran, jumlah bantuan per bulan, jenis bantuan, mekanisme dan prosedur penyaluran BLT Plus pada tahun 2008 dilakukan atas dasar pertimbangan sebagai berikut :

1. Bahan bakar minyak tanah merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam rumah tangga. Kenaikan harga bahan bakar tersebut akan berpengaruh langsung dalam pemenuhan kebutuhan kesinambungan kehidupan dalam setiap rumah tangga dalam masyarakat, utamanya rumah tangga miskin dan sangat miskin.

2. Selain minyak tanah, kebutuhan masyarakat yang juga sama pentingnya adalah transportasi yang sangat erat kaitannya dengan bahan bakar minyak (premium, pertamax, solar, dll), baik masyarakat yang memiliki kendaraan pribadi maupun pengguna kendaraan umum. Kenaikan harga bahan bakar minyak akan menimbulkan kenaikan biaya transportasi.

3. Bantuan langsung tunai (BLT) Plus yang diberikan merupakan salah satu jenis bantuan yang bertujuan untuk mencukupkan biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat miskin untuk kebutuhan pembelian bahan bakar dan sifatnya emergency (mendesak).

4. Pemberian bantuan berupa minyak goreng dan gula pasir merupakan bantuan tambahan yang juga mendesak karena hampir semua jenis bahan kebutuhan pokok juga mengalami kenaikan harga.

5. Bantuan langsung tunai (BLT) Plus bukan merupakan satu-satunya jenis bantuan yang bertujuan untuk menstabilkan perekonomian rumah tangga miskin dan masyarakat Indonesia secara umum. Bantuan ini merupakan bantuan “antara” yang bertujuan untuk menjadi pertolongan pertama bagi kondisi perekonomian rumah tangga miskin yang terpuruk akibat kenaikan harga-harga di hampir semua jenis kebutuhan hidup.

6. Penetapan jumlah sasaran penerima bantuan sebanyak 19,1 KK rumah tangga sangat miskin merupakan suatu hal yang sangat mendesak mengingat bahwa penetapan kenaikan harga bahan bakar minyak tidak dapat ditunda. Data ini kemudian akan diverifikasi kembali pada saat proses persiapan dan pelaksanaan penyaluran bantuan.

III. ANALISIS BERDASARKAN PENDAPAT DAN SUDUT PANDANG BERBAGAI PIHAK

  1. Pemerintah

Dari berbagai pernyataan yang dikeluarkan Pemerintah mengenai kondisi perekonomian negara akibat kenaikan harga bahan bakar minyak dan rencana untuk memberikan bantuan langsung tunai (BLT) Plus kepada 19,1 juta KK Sangat Miskin, Penyusun menganalisis beberapa aspek penting yang berkenaan dengan penetapan kebijakan tersebut, yaitu :

1. Dampak Negatif Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak

Indonesia bukan merupakan satu-satunya negara yang terkena dampak negatif akibat kenaikan harga bahan bakar minyak di pasaran dunia. Sebagai contoh, negara Malaysia bahkan akan menaikkan harga jual minyak dalam negeri sampai dengan 40% dari harga sebelumnya. Kenaikan harga minyak tersebut secara langsung berpengaruh terhadap perekonomian negara, di mana Pemerintah harus menyediakan subsidi bagi masyarakat untuk menyetarakan harga jual minyak dalam negeri. Hal ini akan menyebabkan inflasi yang cukup hebat dan selanjutnya akan membuat perekonomian negara terpuruk dalam kondisi yang lebih parah. Subsidi yang harus disediakan oleh Pemerintah sebesar 35 trilyun rupiah untuk menyetarakan harga jual bahan bakar minyak dalam negeri akan juga menyebabkan tertundanya pengalokasian anggaran pembangunan di berbagai sektor. Pemerintah dihadapkan pada situasi dan kondisi yang sangat dilematis antara kemungkinan situasi terpuruknya perekonomian negara apabila tetap menyediakan subsidi untuk penyediaan bahan bakar minyak dengan kemungkinan situasi terjadinya gejolak sosial masyarakat akibat tingginya harga-harga bahan kebutuhan pokok. Anggaran yang harus disediakan Pemerintah untuk pemberian BLT Plus bagi 19,1 juta KK Miskin hanya sekitar 14 trilyun rupiah. Ini berarti Negara bisa menghemat sekitar 21 trilyun rupiah dari jumlah subsidi yang seharusnya disediakan untuk menyetarakan harga jual BBM dalam negeri.

2. Bantuan Langsung Tunai (BLT) Plus sebagai Bantuan yang bersifat Darurat (Emeregency)

Memulihkan dan menstabilkan kemampuan daya beli masyarakat terhadap gejolak perekonomian dalam negeri maupun luar negeri memerlukan upaya yang sangat komprehensif dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Sementara itu kebutuhan masyarakat terhadap bahan-bahan pokok termasuk bahan bakar minyak dalam segala bentuk tidak dapat ditunda. Pemerintah memperhitungkan bahwa kenaikan harga bahan bakar minyak akan menyebabkan banyak kebutuhan pokok masyarakat menjadi tidak terpenuhi, tertunda dan bahkan berdampak secara akumulasi terhadap kehidupan bangsa dan negara. Oleh karena itu, bantuan langsung tunai (BLT) Plus dipandang dapat menyelamatkan kondisi masyarakat miskin yang terancam gagal dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Secara konseptual, bantuan langsung tunai (BLT) Plus bersifat sebagai bantuan darurat. Bantuan ini hampir sama seperti bantuan tanggap darurat yang diberikan kepada korban bencana alam atau korban bencana sosial, yaitu bantuan yang diberikan untuk penanggulangan pertama terhadap kondisi kehidupan masyarakat yang mengalami kehilangan atau musibah. Selanjutnya akan dirumuskan dan ditetapkan lagi program-program, kegiatan dan jenis bantuan yang bertujuan untuk memulihkan kondisi kehidupan masyarakat tersebut. Bantuan dalam bentuk uang tunai sebesar Rp. 100.000,-/bulan (Seratus Ribu Rupiah per bulan) bertujuan untuk menambahkan sejumlah biaya yang tidak mampu disediakan oleh masyarakat untuk membeli bahan bakar minyak. Sebagai contoh : kemampuan ekonomi masyarakat miskin untuk membeli bahan bakar minyak (minyak tanah) adalah sebesar Rp. 2.000,-/liter. Dengan kenaikan harga BBM yang menyebabkan minyak tanah menjadi Rp. 2.500,-/liter menyebabkan masyarakat mengalami defisit atau ketidakmampuan ekonomi sebesar Rp. 500/liter. Oleh karena itu uang tunai dalam BLT Plus tersebut dimaksudkan untuk menutupi atau memberikan dukungan sebesar Rp. 500,-/liter untuk pembelian minyak tanah bagi masyarakat miskin.

3. Bantuan Langsung Tunai (BLT) Plus sebagai Bantuan Antara pada Masa Transisi

Selain sifatnya yang merupakan bantuan darurat, BLT Plus juga merupakan bantuan antara pada masa transisi, yaitu bantuan yang bertujuan untuk menjaga kestabilan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat pada saat kondisi perekonomian negara sedang mengalami perubahan atau pembenahan. BLT Plus bukan merupakan satu-satunya jenis bantuan yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah perekonomian masyarakat dan negara. Penyusunan rencana program dan pemberian bantuan untuk memulihkan dan meningkatkan kondisi tersebut membutuhkan proses, baik dalam persiapan maupun dalam pelaksanaannya.

4. Bantuan Langsung Tunai (BLT) Plus sebagai Upaya meredam Gejolak Sosial Masyarakat

Pemerintah tidak pernah secara langsung dan terang-terangan mengakui atau menyatakan bahwa BLT Plus sekaligus merupakan upaya untuk meredam gejolak sosial masyarakat yang mungkin akan timbul dengan ditetapkannya kenaikan harga bahan bakar minyak. Pemerintah selalu mengemukakan upaya mencegah keterpurukan ekonomi masyarakat sebagai dasar penetapan BLT Plus. Sesungguhnya Pemerintah telah memperhitungkan biaya sosial (social cost) yang sangat tinggi yang harus ditanggung apabila terjadi gejolak sosial masyarakat yang frustasi akibat kenaikan harga BBM dan harga-harga berbagai jenis kebutuhan pokok. Oleh karena itu Pemerintah harus segera menetapkan kebijakan pemberian bantuan yang diharapkan dapat mengurangi kemarahan masyarakat sambil menyusun strategi perekonomian negara.

  1. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI

Pada prinsipnya Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui kebijakan pemberian bantuan langsung tunai (BLT) Plus yang ditetapkan oleh Pemerintah. Hal ini terbukti dari disetujuinya alokasi APBN untuk kebutuhan pemberian bantuan tersebut. Namun sebagai lembaga yang mewakili kepentingan rakyat dan sekaligus menyuarakan kebutuhan rakyat, DPR RI merasa perlu untuk mengajukan beberapa keberatan dan pertimbangan terhadap penetapan kenaikan harga BBM dan penyaluran BLT Plus.

Analisis terhadap berbagai keberatan dan pertimbangan yang disampaikan oleh DPR RI tersebut adalah sebagai berikut :

1. Konteks Kewajiban dan Tanggung jawab Pemerintah terhadap Masyarakat

Sesuai dengan amanat Undang-undang Dasar 1945 dan konteks Negara maka DPR memandang bahwa sebenarnya Pemerintah wajib dan bertanggung jawab untuk mencari alternatif solusi yang terbaik untuk melakukan stabilisasi ekonomi negara dengan tidak mengorbankan atau merugikan warga negara. Beberapa Pimpinan, Anggota maupun Fraksi-fraksi DPR berulangkali meminta agar Pemerintah menunda kenaikan harga BBM dan memberikan bantuan yang lebih bermanfaat bagi rakyat miskin.

2. Bantuan Langsung Tunai (BLT) Plus dipandang sebagai Bantuan Konsumtif dan bersifat Habis Pakai

Beberapa unsur DPR menilai bahwa BLT Plus merupakan jenis bantuan konsumtif dan habis pakai. Bantuan ini dipandang tidak akan memberikan daya ungkit terhadap kemampuan ekonomi masyarakat miskin dan bahkan cenderung akan membuat masyarakat menjadi ketergantungan. DPR juga menilai bahwa pemberian bantuan perlu diujicobakan terlebih dahulu sebelum ditetapkan kebijakannya untuk seluruh daerah di Indonesia.

3. Bantuan Langsung Tunai (BLT) Plus sebagai Upaya Suap Politik

Banyak pihak di DPR menilai bahwa BLT Plus merupakan upaya suap politik yang diberikan Pemerintah untuk meredam gejolak sosial masyarakat. DPR memandang bahwa Pemerintah yang sedang berkuasa saat ini memberikan bantuan tersebut untuk mengamankan tampuk kekuasaannya sendiri. Lebih jauh, bahkan ada pihak-pihak yang menyatakan bahwa BLT Plus merupakan ‘money politic’ yang diberikan oleh Pemerintah untuk mengamankan dan menyiapkan langkah menuju Suksesi Tahun 2009.

  1. Kelompok Pemilik Modal dan Dunia Usaha

Dari berbagai unsur yang ada dalam Masyarakat maka Kelompok Pemilik Modal dan Dunia Usaha adalah kelompok yang tidak atau kurang memberikan respon terhadap kebijakan pemberian BLT Plus. Hal ini disebabkan oleh :

1. Bantuan Langsung Tunai (BLT) Plus dipandang sebagai salah satu Upaya untuk Stabilitasi Ekonomi Negara

Kelompok Pemilik Modal dan Dunia Usaha menilai bahwa apabila kenaikan harga BBM tidak diimbangi dengan pemberian bantuan bagi masyarakat maka stabilisasi ekonomi masyarakat maupun negara akan sangat terguncang. Hal ini akan berpengaruh terhadap kepentingan dan keuntungan kelompok pemilik modal maupun dunia usaha itu sendiri. Lemahnya daya beli masyarakat akan sangat berpengaruh terhadap laju dan kesinambungan usaha kelompok pemilik modal.

2. Bantuan Langsung Tunai (BLT) Plus sebagai Salah Satu Langkah Pengamanan terhadap Kelompok Pemilik Modal dan Dunia Usaha

Apabila terjadi gejolak sosial masyarakat yang marah terhadap kenaikan harga BBM dan bahan-bahan kebutuhan pokok maka salah satu pihak yang paling rentan dan was-was adalah Kelompok Pemilik Modal dan Dunia Usaha. Berbagai pengalaman pada kejadian kerusuhan sosial dan politik menunjukkan bahwa masyarakat yang ‘marah’ akan ‘menjarah’ dan melakukan perusakan terhadap aset-aset Pemerintah maupun kekayaan Kelompok Pemilik Modal. Apabila BLT Plus dapat meredam gejolak sosial masyarakat maka kelompok pemilik modal untuk sementara waktu akan aman dalam melanjutkan roda usahanya.

  1. Kelompok Akademisi dan Pakar Ekonomi

Kelompok Akademisi dan Pakar Ekonomi cenderung terbagi dalam dua arah dalam memandang kebijakan pemberian BLT Plus. Sebagian besar kelompok akademisi dan pakar ekonomi setuju dengan ditetapkannya kebijakan pemberian BLT Plus sedangkan sebagian lainnya tidak setuju. Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh banyak pihak dalam kelompok ini, dapat dianalisis pertimbangannya sebagai berikut :

1. Pihak yang Pro dengan Kebijakan Pemerintah

Pihak-pihak dalam Kelompok Akademisi dan Pakar Ekonomi yang Pro terhadap kebijakan BLT Plus memandang bahwa kenaikan harga BBM merupakan suatu proses ekonomi yang tidak bisa dihindari. Hal ini terjadi karena Indonesia merupakan suatu negara yang menjadi bagian dan anggota dunia Internasional. Setiap proses ekonomi yang terjadi dalam dunia Internasional akan mempengaruhi hampir semua negara. Pemberian BLT Plus tidak dinyatakan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan daya beli masyarakat tetapi lebih dipandang sebagai upaya untuk menyelamatkan masyarakat dari ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

2. Pihak yang Kontra dengan Kebijakan Pemerintah

Pihak-pihak dalam Kelompok Akademisi dan Pakar Ekonomi yang Kontra terhadap kebijakan BLT Plus lebih memandang kepada proses penetapan kebijakan BLT Plus yang kurang didasari pada perhitungan dan analisis yang akurat. Pihak-pihak ini mempertanyakan dasar perhitungan Pemerintah terhadap penetapan angka atau nilai bantuan sebesar Rp. 100.000,-/bulan/KK. Angka ini dinilai tidak signifikan terhadap kenaikan harga-harga selama 2 – 3 tahun terakhir karena pada Tahun 2005 dan 2006 Pemerintah sudah pernah meluncurkan bantuan langsung tunai untuk kasus ekonomi yang sama dan nilai nominal bantuan saat itu pun sama dengan yang akan diberikan pada Tahun 2008 ini. Selain itu, pihak-pihak ini mempertanyakan akurasi dan validitas jumlah calon penerima bantuan sebanyak 19,1 juta KK sangat miskin yang ditetapkan Pemerintah. Mereka menilai bahwa penetapan jumlah penerima bantuan ini tidak didasari dengan upaya verifikasi data yang matang serta dikhawatirkan akan terjadi lagi kasus-kasus yang merugikan masyarakat seperti yang pernah terjadi pada tahun 2005 dan 2006.

  1. Kelompok Lembaga Swadaya Masyarakat dan Organisasi Sosial

Kelompok Lembaga Swadaya Masyarakat dan Organisasi Sosial lebih banyak menyoroti kebijakan Pemerintah dalam hal kenaikan harga BBM. Kelompok ini tidak kurang memberikan respon terhadap penetapan bantuan langsung tunai (BLT) Plus. Hal ini dapat dilihat dari berbagai advokasi dan gerakan/aksi sosial yang dilakukan bersama unsur-unsur perguruan tinggi yang lebih banyak diarahkan untuk menentang kebijakan Pemerintah dalam hal perekonomian dan meminta agar Pemerintah menunda kenaikan harga BBM.

  1. Masyarakat

Masyarakat merupakan pihak yang paling dirugikan dan menanggung beban berat dengan ditetapkannya kenaikan harga BBM. Dalam penetapan kebijakan pemberian BLT Plus, masyarakat juga berada pada posisi sebagai obyek kebijakan Pemerintah. Hal ini terbukti dari proses penetapan kebijakan yang tidak didahului dengan jajak pendapat atau mengakomodir aspirasi masyarakat. Kebijakan dan pelaksanaan pemberian bantuan langsung tunai pada periode 2005 dan 2006 sampai saat ini belum diaudit dan dievaluasi pelaksanaannya, oleh karena itu sesungguhnya Pemerintah belum mendapatkan umpan balik terhadap pelaksanaan kebijakan tersebut.

Pada posisinya sebagai obyek dan penerima bantuan maka reaksi masyarakat cenderung apatis dalam proses penetapan kebijakan dan persiapan penyaluran bantuan. Beberapa aspek yang layak untuk dianalisis dari sikap dan posisi masyarakat dalam penetapan kebijakan BLT Plus adalah sebagai berikut :

1. Masyarakat masih belum dibiasakan untuk ikut berperan aktif dalam perencanaan pembangunan

Proses perencanaan pembangunan di Indonesia berangsur-angsur menerapkan pola ‘Jaring Asmara (Menjaring Aspirasi Masyarakat)’, yang dikenal sebagai tahapan Musyarawah Pembangunan (Musbang) mulai dari tingkat Dusun sampai dengan tingkat Nasional. Pada kenyataannya, dalam proses perencanaan tersebut masyarakat belum disiapkan untuk menjadi pihak yang aktif berpartisipasi dalam menyampaikan aspirasinya. Pelaksanaan tahapan Musyarawah Pembangunan sampai dengan saat ini cenderung hanya mengulang proses perencanaan pada orde-orde sebelum orde reformasi. Oleh karena itu, kebijakan BLT Plus sama sekali tidak menunjukkan adanya kontribusi partisipasi masyarakat dalam proses penetapannya.

2. Masyarakat dihadapkan pada Upaya Pemecahan Masalah yang tidak ada Alternatif Pilihannya

Dengan mengatasnamakan kondisi ‘tanggap darurat’ di bidang perekonomian, masyarakat dihadapkan pada ‘hanya satu pilihan’ untuk menerima kebijakan BLT Plus sebagai satu-satunya alternatif untuk mengatasi kondisi tersebut. Sebagian besar masyarakat yang masih mampu untuk mengimbangi laju kenaikan harga BBM dan harga bahan-bahan kebutuhan pokok cenderung tidak memberikan reaksi atas penetapan kebijakan BLT Plus. Sementara itu, kelompok masyarakat miskin dan sangat miskin merasakan bahwa sekecil apapun bantuan yang disediakan oleh Pemerintah maka hal tersebut sudah sangat membantu untuk menyelamatkan keberlangsungan hidup mereka.

3. Masyarakat kurang disiapkan dan dilatih dengan Pola Pemberdayaan

Menanggapi penetapan kebijakan BLT Plus, banyak pihak dalam unsur masyarakat yang berulangkali meminta agar Pemerintah memberikan bantuan dengan pola Pemberdayaan, Padat Karya ataupun Modal Usaha. Pendapat-pendapat tersebut kurang mendapat respon dan dukungan dari masyarakat miskin dan sangat miskin umumnya. Hal ini terjadi karena masyarakat masih sangat kurang disiapkan dan dilatih dengan pola pemberdayaan. Masyarakat cenderung dibiasakan dengan pola bantuan insidentil, konsumtif dan habis pakai. Berbagai jenis bantuan yang disediakan untuk masyarakat sampai dengan saat ini hampir selalu bersifat ‘caritas’ dan ‘emeregency’. Bantuan seperti itu tidak mempunyai ‘nilai pembelajaran’ bagi masyarakat sehingga masyarakat selalu berada dalam posisi yang rentan terhadap berbagai jenis krisis dan gejolak ekonomi.

4. Masyarakat memiliki Ketahanan Sosial yang cukup kuat

Mencermati kondisi perekonomian dan sosial Indonesia semenjak terjadinya krisis multidimensional pada Tahun 1997 sampai dengan gejolak perekonomian akibat kenaikan harga BBM pada tahun 2005 dan 2008, patut diakui bahwa bangsa Indonesia memiliki ketahanan sosial yang cukup kuat. Hal ini terbukti dari minimnya aksi sosial dan kerusuhan sosial akibat kondisi ekonomi rakyat yang terkena imbas krisis ekonomi negara. Dengan ketahanan sosial masyarakat yang cukup kuat tersebut maka kebijakan BLT Plus merupakan salah satu cara untuk memagari ketahanan masyarakat agar tidak sampai terjatuh ke dalam krisis kepercayaan yang lebih parah terhadap Pemerintah. BLT Plus mungkin tidak akan memberi pengaruh yang signifikan terhadap upaya ketahanan ekonomi masyarakat tetapi sekurang-kurangnya bantuan tersebut dapat menjadi salah satu upaya untuk menjaga stabilitas sosial dan politik negara.

IV. ANALISIS KRITIS PENYUSUN

Dengan mencermati latar belakang penetapan kebijakan BLT Plus, pandangan berbagai pihak dan analisis terhadap berbagai pernyataan banyak pihak maka penyusun mencoba memberikan analisis kritis terhadap kebijakan BLT Plus sebagai berikut :

A. BLT Plus sebagai Upaya dan Bantuan Tanggap Darurat di bidang Ekonomi dan Sosial

Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini Indonesia sedang mengalami kondisi ‘bencana ekonomi’ dalam negeri. Kenaikan harga BBM telah menyebabkan masyarakat kehilangan kemampuan daya beli. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan masyarakat untuk bertahan hidup. Oleh karena itu penyusun memandang bahwa BLT Plus merupakan bantuan tanggap darurat di bidang ekonomi dan sosial. Dengan adanya BLT Plus, penyusun menilai bahwa sekurang-kurangnya untuk satu tahun ke depan masyarakat miskin masih akan mampu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak. Namun apabila dalam satu tahun ini Pemerintah tidak segera menetapkan kebijakan baru terkait dengan program-program pemberdayaan dan peningkatan kemampuan ekonomi maupun sosial masyarakat maka tenggang waktu pemberian BLT Plus harus diperpanjang dan kemudian hanya akan menjadi bantuan konsumtif yang menggerogoti perekonomian negara.

B. Penetapan Kebijakan BLT Plus yang kurang didasari dengan Transpanrasi Perekonomian Negara

Pemerintah cenderung selalu menyatakan bahwa penghentian subsidi BBM bagi masyarakat dan dunia usaha merupakan satu-satunya alternatif untuk menyelamatkan perekonomian negara. Untuk menyelamatkan kondisi perekonomian masyarakat akibat kenaikan harga BBM kemudian Pemerintah memberikan BLT Plus. Perhitungan ekonomi yang ditonjolkan oleh Pemerintah lebih kepada selisih biaya atau devisa negara yang dapat dihemat dengan menghentikan subsidi BBM dan mengalihkannya kepada BLT Plus. Penyusun menilai bahwa dalam hal ini Pemerintah masih kurang transparan dalam hal perekonomian. Dengan cara pandang yang sedikit lebih kritis bahkan Penyusun menilai bahwa Pemerintah tidak mendahulukan pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat tetapi lebih kepada penyelamatan devisa negara yang peruntukkannya cenderung tidak pernah dievaluasi secara terbuka. Berbagai kebijakan Pemerintah di bidang ekonomi selalu mendahulukan kepentingan pemilik modal dan dunia usaha. Oleh karena itu menurut penyusun, penetapan kebijakan BLT Plus lebih bertujuan untuk mengalihkan perhatian dan kemungkinan tuntutan masyarakat terhadap tanggung jawab dan kewajiban Pemerintah di bidang ekonomi.

C. BLT Plus sebagai salah satu upaya untuk menjaga Stabilisasi Ekonomi

Ketidakmampuan dan melemahnya daya beli masyarakat akan berakibat terhadap stabilisasi ekonomi. Oleh karena itu penyusun memandang bahwa sejumlah anggaran yang disediakan oleh Pemerintah dalam BLT Plus tidak semata-mata untuk menyelamatkan perekonomian dan keberlangsungan kehidupan masyarakat tetapi juga untuk menjaga stabilitas ekonomi pemilik modal dan dunia usaha. Ketidakmampuan ekonomi masyarakat akan berpengaruh langsung terhadap permintaan terhadap pasar, produksi, distribusi dan konsumsi. Masyarakat mungkin akan mampu untuk melakukan penghematan dalam berbagai aspek kebutuhan kehidupannya tetapi hal ini akan sangat berpengaruh terhadap kelompok pemilik modal dan dunia usaha, yaitu permintaan pasar yang akan menurun dengan sangat tajam sehingga mempengaruhi perputaran ekonomi.

D. BLT Plus sebagai salah satu upaya untuk menjaga Stabilitasi Sosial dan Politik

Penyusun menilai bahwa Pemerintah pada saat ini tidak mempunyai alternatif lain untuk menekan laju inflasi dan menghemat devisa berkaitan dengan naiknya harga BBM di dunia Internasional. Kenaikan harga BBM tersebut kemudian telah menyebabkan terjadinya ‘bencana ekonomi’ dalam negeri dan akan menjadi potensi terjadinya ‘bencana sosial’. Oleh karena itu, Pemerintah menetapkan kebijakan BLT Plus sebagai upaya meredam gejolak sosial masyarakat yang berpotensi terhadap kemungkinan terjadinya kerusuhan sosial dan bencana sosial yang lebih parah.

E. BLT Plus sebagai Jaring Pengaman Sosial Nasional

Penyusun memandang bahwa BLT Plus menggunakan konsep Jaring Pengaman Sosial Nasional (National Social Security). Konsep bantuan ini semestinya tidak hanya diterapkan pada kondisi ‘tanggap darurat pada kejadian bencana ekonomi’ karena kemudian menuai reaksi dari berbagai kalangan. Seandainya pola bantuan Jaring Pengaman Sosial ini diberlakukan secara konsisten sesuai kebutuhan dan berkesinambungan dalam setiap periode Pemerintahan maka penetapan BLT Plus akan lebih mudah dilaksanakan dan hasilnya mungkin akan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap stabilisasi perekonomian, sosial dan politik negara maupun masyarakat.





Pusat Data Kemiskinan

Departemen Sosial RI

Jenis Data :

Rumah Tangga Miskin (Penerima Bantuan/Subsidi Langsung Tunai).

Sumber data :

Hasil Pendataan Sosial Ekonomi Penduduk 2005 oleh Badan Pusat Statistik.

Besaran Data :

Penduduk Miskin di seluruh Indonesia : Jumlah 19,2 juta rumah tangga miskin.

Variabel :

  1. Jumlah anggota rumah tangga
  2. Jenis Kelamin Kepala Rumah Tangga
  3. Jenis lantai bangunan tempat tinggal terluas
  4. Fasilitas tempat buang air besar (jamban/kakus)
  5. Sumber air minum
  6. Kemampuan berobat ke Puskesmas atau Poliklinik jika ada anggota rumah tangga yang sakit
  7. Jumlah anggota rumah tangga kelompok umur Balita (anak 0 - 4 tahun)
  8. Keterangan anggota rumah tangga anak usia 7 - 18 tahun
  9. Anak yang masih bersekolah di SD/MI
  10. Anak yang masih bersekolah di SMP/MTs
  11. Anak yang masih bersekolah di SMU/SMK/MA
  12. Anak yang tidak bersekolah
  13. Keterangan anggota rumah tangga wanita umur 10 - 49 tahun yang berstatus kawin
  14. Pernah/belum pernah menerima kredit usaha (seperti UKM/UMKM) setahun yang lalu

Keterangan :

1. Database Rumah Tangga Miskin telah terinstall pada webserver Departemen Sosial RI dengan alamat url : www.depsos.go.id/kfm/

2. Untuk alasan security, penayangan data rumah tangga miskin hanya diberikan kepada pihak yang ditunjuk dengan sistem pengamanan otentifikasi user name dan password.

3. Database rumah tangga miskin belum mencakup Keterangan seluruh anggota rumah tangga miskin.

hehehe Indonesia emang kreatif...???  

Posted by Ir 17 onez

Image hosted by Photobucket.com

Parodi kocak dari para produsen mie. Bukan hal yang baru jika sebuah produk yang berhasil dipasaran membuat para pesaing membuat produk sejenis. Ini kejadian yang sangat konyol.

Banyak produk makanan yang menggunakan jargon-jargon :nikmat, enak, sedap. Tapi mie Sedaap produksi PT Karunia Alam Segar(grup Wings) inilah, setahu saya, yang pertama menggunakan jargon menjadi merek dengan daya pembeda huruf 'a' lebih yang membedakannya dengan keterangan produk yaitu kata 'sedap'.

Mie Sedaap konon berhasil menggeser dominasi Indofood yang selama ini menguasai pasar dengan Indomie-nya. Supermie (group Indofood juga) ternyata sekarang ada embel-embel sedap juga. Setelah Mie Sedaap diluncurkan. Tapi bedanya Supermi memakai kata 'sedaaap' sebagai jargon produk, bukan sebagai merek. Perhatikan bahwa mie Sedaap memakai 2 huruf 'a' sedangkan Supermi memakai 3 huruf 'a'.

Kasus lain mie Gaga 100 (mie cepek) setahu saya juga yang pertama memakai angka 100 di kemasan. Saya lupa maksudnya, apakah menunjukkan beratnya, tetapi yang pasti bukan harga karena semua mie ini harganya berkisar Rp 600,- s/d RP 700,-. Alhami, ternyata turut mencantumkan angka cepek di kemasan juga.

Jika Anda perhatikan secara seksama, semua kasus di sini merupakan produk mie instant rasa soto. Entah kenapa rasa soto diidentikkan dengan warna hijau. Apalagi dalam kasus mie Sedaap dan Supermi sedaaap, warna background tulisan "Rasa Soto" juga sama, kuning. Juga tagline "jelas terasa sedapnya" dan "pasti sedapnya" entah kenapa memiliki tata letak dan efek 'bergelombang' yang mirip.

Kejadian ini tidak hanya terjadi pada satu jenis rasa produk ini. Pada rasa mie yang lain, misalnya mie goreng, mie kari ayam, dll, menggunakan warna - warna yang mirip. Maksudnya Supermi mie goreng memiliki warna yang sama dengan mie Sedaap rasa mie goreng, yaitu dominasi putih. Juga Supermi rasa pedas juga memiliki warna yang sama dengan mie Sedaap yang rasa pedas yaitu merah.

Kenapa ya, keempat merek ini memiliki kebiasaan yang sama he..he..he. Hayoo ngakuuu!

Image hosted by Photobucket.com


Bencana Terbesar dalam Sejarah Umat Manusia  

Posted by Ir 17 onez

1. Black DEATH
1. BLACK DEATH
europe
1347-1351
75.000.000 org meninggal

Betapa banyaknya pria yg gagah berani, betapa banyaknya wanita cantik telah bersantappagi bersama keluarganya, dan pada malam hari itu juga, santap malam bersama nenek moyang mereka di dunia berikutnya! Bila disaksikan, kondisi orang-orang ini mengundang belas kasihan. Mereka sakit2an bersama ribuan orang tiap harinya, meninggal tanpa didampingi, dan tanpa pertolongan. Banyak diantaranya yg tewas di jalanan terbuka, yg lain sekarat di rumah2 mereka, yg diketahui melaului bau amis tubuh mereka yg membusuk. Halaman gereja yg telah disucikan tidak cukup utk menampung makam mayat2 yg bertumpuk-tumpuk banyaknya, mayat2 yg tertimbun ratusan jumlahnya di parit yg sangat luas, bagaikan bahan makanan dalam sebuah kapal, dan terbungkus oleh bumi.

-Giovanni Boccaccio



Kematian Hitam, disebut juga Wabah Hitam, adalah suatu pandemi hebat yang pertama kali melanda Eropa pada pertengahan hingga akhir abad ke-14 (1347 – 1351) dan membunuh sepertiga hingga dua pertiga populasi Eropa. Pada saat yang hampir bersamaan, terjadi pula epidemi pada sebagian besar Asia dan Timur Tengah, yang menunjukkan bahwa peristiwa di Eropa sebenarnya merupakan bagian dari pandemi multi-regional. Jika termasuk Timur Tengah, India, dan Tiongkok, Kematian Hitam telah merenggut sedikitnya 75 juta nyawa. Penyakit yang sama diduga kembali melanda Eropa pada setiap generasi dengan perbedaan intensitas dan tingkat fatalitas yang berbeda hingga dasawarsa 1700-an. Beberapa wabah penting yang muncul kemudian antara lain Wabah Italia (1629 – 1631), Wabah Besar London (1665 – 1666), Wabah Besar Wina (1679), Wabah Besar Marseille (1720 – 1722), serta wabah pada tahun 1771 di Moskwa. Penyakit ini berhasil dimusnahkan di Eropa pada awal abad ke-19, tapi masih berlanjut pada bagian lain dunia (Afrika Tengah dan Oriental, Madagaskar, Asia, beberapa bagian Amerika Selatan).

Kematian Hitam menimbulkan akibat drastis terhadap populasi Eropa, serta merubah struktur sosial Eropa. Wabah ini memberi pukulan serius terhadap Gereja Katolik Roma, institusi keagamaan paling berpengaruh pada saat itu, serta mengakibatkan perburuan dan pembunuhan terhadap kaum minoritas seperti Yahudi, Muslim, pendatang, pengemis, serta penderita lepra. Ketidakpastian untuk tetap bertahan hidup menciptakan suatu kecenderungan yang tak sehat pada masyarakat untuk hidup hanya untuk hari ini, seperti digambarkan oleh Giovanni Boccaccio pada The Decameron (1353).

Kejadian awal di Eropa awalnya disebut sebagai "Mortalitas Besar" (Great Mortality) oleh para penulis kontemporer. Nama "Kematian Hitam" umumnya dianggap berasal dari gejala khas dari penyakit ini, yang disebut acral necrosis, di mana kulit penderita menjadi menghitam karena pendarahan subdermal. Catatan sejarah telah membuat sebagian besar ilmuwan meyakini bahwa Kematian Hitam adalah suatu serangan wabah bubonik yang disebabkan bakteri Yersinia pestis dan disebarkan oleh lalat dengan bantuan hewan seperti tikus hitam (Rattus rattus), walaupun ada juga kalangan yang menyangsikan kebenaran hal ini.



ada 3 form dari wabah balck death yaitu bubonic, pneumonic, and septicemic. Tiap2 form ini membunuh manusia dgn cara2 yg berbedan dan semuanya dsebabkan oleh bakteri bernama Yersinia pestis

Penyebab Munculnya Black Death ini adalah...

Xenopsylla Cheopis
Kingdom: Animalia
Phylum: Arthropoda
Class: Insecta
Family: Pulicidae
Order: Siphonaptera
Genus: Xenopsylla
Species: cheopis

*kutu penghisap darah yg menyebarkan parasit melalui darah yg kemudian dibawa oleh tikus2 pengerat dari africa yg kemudian menyebar ke kawasan eropa, knp tikus yg menyebarkan parasit ini tidak terkena dampaknya, sebab beberapa binatang mamalia memiliki antibodi yg lebih kuat dari manusia,,seperti babi dan juga tikus...

sebenarnya virus Yersinia Pestis yg dbawa oleh kutu penghisap darah ini telah lama dtemukan oleh seorang fisikawan dan bacteriologis asal Swiss/Perancis dari Pasteur Institute, Alexandre Yersin, saat terjadi wabah yg serupa di Hongkong, dmn pada saat itu dnamakan Pasteurella pestis, yg kemudian dubah namanya pd thn 1967



2. Epidemi Influenza
2. EPIDEMI INFLUEZA BESAR
seluruh dunia
1918-1919
22.000.000-40.000.000 orang tewas


Kondisinya jauh lebih parah daripada yg diperkirakan publik...
Saya berkeyakinan bahwa kasus influenza di kota ini jauh lebih banyak terjadi daripada yg ditunjukkan oleh laporan Departemen Kesehatan


-Mantan Komisaris Kesehatan New York, Dr. Goldwater, 1918

Saya memiliki seekor burung kecil
Namanya adalah Enza
Saya membuka jendela
And in flew Enza (dan terbanglah Enza)


-Sajak permainan lompat tali anak2 di Amerika, 1918

Epidemi influenza terjadi dalam 2 gelombang, gelombang pertama diawali tahun 1918, gelombang kedua setelah virus termutasi, diawali pada musim panas tahun 1918, yg pertama kali muncul di San Sebastian, Spanyol, 30 km dari perbatasan Perancis yg menyebabkan awalnya dlabelkan dgn nama Spanish Lady.

Banyak spekulasi dari orang2 tentang penyebab virus yg mematikan ini terutama setelah virus ini termutasi,,,
salah satunya pengkonsumsian lobak China oleh angkatan bersenjata Jerman yg kemudian melahirkan penyakit ini yg dmuat dNew York Times edisi tanggal 21 Juni 1918,,yg menyebabkan timbulnya kecurigaan warga Amerika Serikat terhadap para pendatang dari Jerman dan juga Spanyol,,dan anehnya walaupun beberapa penderita telah diisolir tetapi penyebaran virus influenza yg cepat ini ke seluruh dunia tetap mencengangkan para ilmuwan baik dulu mahupun skrg yg dtaksir telah merenggut korban sebanyak 6,000 jiwa di Amerika Serikat sahaja selama setahun dan ditaksir 22juta sampai 4o juta meninggal selama setahun.


dan sampai skrg virus influenza ini terus bermutasi tergantuk kpd induk semangnya, yg plg terkenal adalah flu burung dan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome)

------------------------------------------------------------------
Penyebab dari epidemi virus influenza

Influenza atau flu yang asli disebabkan oleh virus flu. Virus influenza digolongkan dalam kelompok virus RNA (Ribose Nucleic Acid) dan dibagi atas tiga tipe, yaitu A, B, dan C. Virus dengan tipe A dan B bisa menyebabkan epidemik, khususnya saat musim salju di negara dengan empat musim. Di Amerika pada musim tersebut epidemik dapat menyebabkan kesakitan pada 10-20 persen penduduk, dan berhubungan dengan rata-rata 36.000 kematian serta 114.000 hospitalisasi setiap tahunnya.

Sedangkan virus influenza tipe C hanya menyebabkan masalah pernafasan yang ringan, dan diduga bukan penyebab dari epidemik.

Selain menyerang manusia, ternyata virus influenza juga dapat ditemukan pada beberapa binatang, seperti unggas, babi, bebek, ikan paus, kuda, dan anjing laut.

Unggas liar merupakan reservoir/perantara untuk semua subtipe dari virus tipe A. Biasanya unggas liar itu justru tidak menjadi sakit walaupun virus tersebut bersarang di tubuhnya. Namun, pada jenis unggas yang tidak liar, misalnya, ayam dan kalkun, gejala-gejala terinfeksi dapat bermanifestasi.


Manusia sangat jarang terinfeksi influenza langsung dari hewan. Biasanya penularan terjadi dari orang ke orang lain.
Yg membuat virus ini sangat berbahaya adalah kerna ia dpt dgn mudah berubah wujud ato mutasi.

Penyakit flu sukar sekali dibasmi karena virus flu sering mengadakan perubahan. Perubahan yang terjadi pada virus flu terdiri dari dua macam cara. Yang pertama dikenal dengan antigenic drift atau penyimpangan antigen, yaitu perubahan kecil pada virus yang terjadi setiap saat. Antigenic drift menyebabkan munculnya virus yang berbeda dengan sebelumnya, sehingga tidak dapat dikenali oleh sistem imun tubuh.

Hasilnya, sebagian besar orang yang telah kebal terhadap virus sebelumnya karena telah terpapar, menjadi berisiko untuk sakit kembali.

Proses kedua yang dapat menyebabkan perubahan adalah antigenic shift. Yaitu perubahan yang besar dari virus, ketika terbentuk hemagglutinin yang baru yang dapat diikuti dengan protein neuraminidase yang baru pula. Antigenic shift dapat menimbulkan munculnya subtipe virus influenza yang baru. Untungnya, perubahan seperti itu tidak terjadi setiap waktu seperti antigenic drift, karena jarang sekali terjadi.


3. Epidemi AIDS
3. EPIDEMI AIDS
seluruh dunia
akhir 1970an-sekarang
lebih dari 30.000.000 org tewas

Dua puluh tahun setelah bukti klinis pertama tentang penurunan kekebalan tubuh telah dilaporkan, AIDS menjadi penyakit plg menghancurkan yg pernah dilaporkan. Sejak epidemi ini dimulai, sudah lebih dari 60 juta org terinfeksi virus ini...Penyakit ini adalah pembunuh keempat terbesar di seluruh dunia

-UNAIDS Joint United Nations Program on HIV/AIDSAIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah suatu penyakit yg disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV), virus ini menyebar melalui darah yg terinfeksi dan hubungan seksual dgn seseorang yg telah terinfeksi (baik homoseksual maupun heteroseksual) dan dari ibu ke janinnya. Virus AIDS telah diisolasi pada tahun 1984 oleh Dr. Richard Gallo dari US National Cncer Institute dan Dr Luc Montagnier dari Paris Pasteur Institute, walopun bgitu sampai skrg belum menemukan penangkalnya, dan efek yg dtimbulkan dari AIDS lebih bersifat kronis (menahun) berbanding dgn penyakit lain yg langsung mematikan, dan diprediksi jumlah korban bakal trs meningkat dan akan mengalahkan korban penyakit PES dan influenza.


AIDS muncul di Afrika pada tahun 1950an dan mgkn berasal dari monyet hijau dan dipercaya tlh menulari manusia saat monyet yg terinfeksi menulari pekerja lab. Seorang pramugara yg adalah gay di maskapai penerbangan yg dkenal dgn istilah Patient Zero dduga sebagai transporter penyebaran virus ke kawasan Amerika Utara pd akhir 1970an.

AIDS menyerang sistem kekebalan tubuh manusia melalui tiga proses penyakit; immunodeficiency, autoimmunity dan disfungsi sistem saraf...
dan penyakit umum yg diderita adalah pneumonia, kaposi sarcoma dan lymphoma.


4. Wabah Kelaparan Cina Utara
4. Wabah Kelaparan Cina Utara
9 provinsi China Utara
1876-1879
9.000.000-13.000.000 org tewas

Wajah orang-orang hitam karena kelaparan, ribuan demi ribuan sekarat
-Frederick Balfour, in Shanghai

Kemudian bertanyalah raja kepadanya, "Ada apa?" jawab perempuan itu,
Perempuan ini berkata kepadaku, "Berikanlah anakmu laki2, supaya kita makan dia pada hari ini, dan besok kita makan anak laki2ku,"
jadi kami memasak anakku dan memakan dia, tetapi ketika aku berkata kepadanya pada hari berikutnya, "berikanlah anakmu, supaya kita makan dia, maka perempuan itu menyembunyikan anaknya",

-dari sebuah sumber (gw ga tahu dari mana)

Wabah kelaparan yg terjadi di China utara adalah wabah terburuk dalam sejarah bangsa china dan masa itu dijuluki sebagai 10.000 lubang manusia artinya sebuah kuburan massal yg sangat besar yg mampu menampung sepuluh ribu mayat manusia,,yg lebih parah adalah dinasti yg berkuasa pd saat itu yaitu Manchu berusaha menutup2i masalah ini dari engara luar dgn cara mencegah pendatang asing masuk ke provinsi china utara,,dan terjadi yg namanya pembunuhan massal baik dari para rakyat kelaparan yg berebut makanan atopun saling membunuh demi makanan dan juga oleh pihak pemerintah china yg menembak mati penduduk yg ketahuan mencuri makanan.

Informasi ttg kelaparan ini mulai diketahui negara lain ketika sebuah telegram berhasil dhantar ke kantor pemerintah inggris pd bulan Januari 1878

Wabah kelaparan mengerikan mengganas di empat provinsi Cina utara , 9 juta orang dilaporkan berada dalam keadaan melarat, setiap hari anak2 dijual ke pasar sebagai makanan, Komite penanggulangan luar negeri menyerukan permohonan dukungan inggris dan Amerika.

wabah yg hampir tiga tahun ini mulai berangsur2 berakhir setelah adanya bantuan dari pihak luar dan jg turunnya hujan yg mengakhiri masa kemarau panjang dan jg akibat sensor kejam dari pemerintah manchu.
Kengerian yg terjadi selama wabah kelaparan china
-menjual segala harta demi sesuap nasi
-memakan balok2 kayu demi perut yg lapar
-bunuh diri adalah jawaban dari kemelaratan hidup



5. Neraka Cina Selatan
5. Neraka Cina Selatan
1333-1347
lebih dari 9.000.000 org tewas

Sang mahakuasa telah memanggil dunia bersama semua makhluk hidupnya ke dalam sebuah gambar hidup, mengungkapkan diri-Nya terutama dalam bentuk ketandusan wabah yg besar. Kekuatan ciptaan telah tiba dalam bentuk tabrakan ganas, kekeringan atmosfer yg panas, gempa bumi, kabut air yg membanjir, menandakan kehancuran, Alam tidaklah puas dgn pergantian antara kehidupan dan kematian, dan malaikat penghancur melambai di atas manusia dan mengacungkan pedangnya yg menyala,

Wabah kelaparan kadang kala diselingi oleh wabah sampar yg bersifat (qualitas occulta) bermusuhan terhadap manusia, hal ini sering terbentuk oleh sebab lain, dmn dokter menyadari bahwa penularan ini layak diperhitungkan, dan layak dipuji karena berpandangan bahwa epidemi cacar air adalah sebab yg pasti dari wabah ini, sebagaimana jg halnya pendapat para dokter dan org2 timur pada masa kini,


-J.F.C Hecker, The Black Death

Periode awal neraka di cina selatan ini diawali musim kemarau yg panjang dbagian tenggara sungai kiang dan hoai, kmudian terjadinya banjir hebat dgn air bah yg menenggelamkan hampir seluruh kota dsusul gempa bumi yg emruntuhkan gunung Tsincheou,,sampai beberapa kota lain seperti Kanton selatan (Guangzhou) dan kota Tche mengalami kebanjiran yg hebat dsertai oleh penyakit yg plg berbahaya "PES",,asal mula Black Death selain berasal dari Afrika, para ilmuwan mengatakan jg dari Cina.

wabah kekeringan jg melanda Honan, dsusul kejadian serupa yaitu gempa bumi dan banjir.

Gunung Hong-tchang telah runtuh, mengakibatkan banjir besar yg menghancurkan, dan setelah hujan selama tiga bulan, dikuti oleh genangan air di Pien-tcheon dan Leang-tcheou yg menghancurkan tujuh kota..

-Hecker, Black Death

sebuah tsunami jg dilaporkan menghancurkan kota Ventcheou dan banjir besar menyerang Ki-tcheou sampai kemudian wabah sampar ini mulai menyebar melalui jalur perdagangan melalui kota Konstantinopel pd tahun 1347.




6. Kengerian di India
6. Kengerian di India
hampir 8.250.000 org meninggal
1896-1901


"wanita yang kurus dan miskin, hanya berpakaian karung tipis, datang dan jatuh di kaki kami, ia berkata,"Oh tuan, kita tidak bisa hidup, kita tidak bisa terus kelaparan, dgn dua setengah sen perhari, beras begitu tinggi harganya dan memecah batu (untuk mendapatkan uang) adalah pekerjaan yg berat"

-seorang missionaris dselatan india thn 1898 (tahun terburuk dari wabah kelaparan)

kemarin ak melihat enam mayat, hari ini dalam jarak yg sama, sepuluh mayat, haruskah seseorang sungguh2 menyaksikan tulang iga dan tengkorak yg menonjol agar ia mahu memberi?

-Pendeta J.Sinclair Stevenson, seorang misionaris di Parantij, Gujarat


wabah kelaparan yg terjadi antara tahun 1896-1901 ddaerah sekitar punjab adalah salah satu dari banyak kelaparan yg terjadi dari tahun 1976-1902 yg mengambil nyawa rakyat india begitu besarnya, hampir menyamai jumlah korban dari black death di eropa dan salah satu dari 14 kelaparan yg sangat hebat yg pernah menghinggapi india.

Diawali pd tahun 1896, daerah sekitar punjab mengalami kekeringan yg hebat, yg mulai menjadi-jadi dgn kekurangan bahan makanan yg sangat meluas, hampir mencakup 500ribu km persegi daerah sekitarnya jg mengalami hal yg serupa.

Mayat2 mulai mengotori jalan2, dmn2 mimpi buruk saja yg terlihat, anak2 perempuan dgunakan sebagai pelacur demi memenuhi kebutuhan hidup dgn harga tak seberapa, rumah sakit dgunakan sebagai tempat pemakaman, bkn sebagai tempat berobat, seorang wanita inggris mengirim surat ke tanah kelahirannya...

"Pria yg jahat, wanita yg tak bermoral, anak2 perempuan yg masih murni, dan anak2 yg tek bersalah, bercampur dgn bebas...banyak diantaranya yg menderita penyakit kusta dan berbagai penyakit lain yg tidak bisa dijelaskan, tuhan bantulah anak2 perempuan yg harus pergi ke kamp-kamp pemulihan dan rumah bagi kaum miskin"(Jay Robert Nash, Darkest Hours, 262)

rata2 org india pd saat itu berpenghasilan 75sen perbulan, sdgkan harga segantang gandum adalah $3,60...menyebabkan terjadi yg namanya kelaparan yg merajalela dsebabkan tindakan dari penjajah yg tdk bermoral dan jg kanibalisme antara sesama...
* 650: Wabah kelaparan diseluruh India
* 1022-1033: Kelaparan yg menyebabkan seluruh populasi rakyat india berkurang...
* 1344-1345: Wabah kelaparan hebat
* 1396-1407: Kelaparan Durga Devi
* 1630-1631: Kelaparan Ahmedabad, Gujarat.
* 1630-1632: Kelaparan di Deccan (2 juta meninggal)
* 1702-1704: kelaparan di Deccan sekali lagi (2 juta meninggal)
* 1770-1790: Wabah Kelaparan Bengal, Benares, Jammu, Bombay dan Madras(1st Bengal)
* 1800-1825: Kelaparan yg membunuh lebih satu juta org di India
* 1850-1875: Kelaparan di Bengal, Orissa, Rajastan and Bihar (10 juta)
* 1875-1902: 26 juta meninggal akibat kelaparan (1876-1878: 10 juta)
* 1905-1908: Kelaparan menghingapi hampir 50 juta org india (jumlah korban tdk dketahui)
* 1943: Kelaparan di Bengal sekali lg (2nd Bengal), hampir 3 juta meninggal
* 1966: Kelaparan di sekitar Bihar.
* 1970-1973: Kelaparan Maharashtra, sehingga pihak amerika membantu 900.000 ton padi utk mencegah kelaparan


7. Wabah Kelaparan di Ukraina
7. Wabah kelaparan di Ukraina
tahun 1932 & tahun 1921

1932-1933 = 7.000.000 org tewas
1921-1923 = 5.000.000 org tewas
Wolga, Ukraina, Uni Soviet

Saya telah menyaksikan kehancuran besar akibat wabah penyakit pada tahun 1932-1933 di Ukraina. Segerombolan keluarga yg berpakaian karung memohon sedekah di stasiun2 kereta api, wanita membuka jendela kamar anak2 mereka yg kelaparan, dimana dgn lengan yg menyerupai sepotong pemukul genderang, kepala yg pucat pasi, dan pusar yg menggembung, tampak bagai embrio yg keluar dari botol alkohol....
-Arthur Koestler, the God That failed

Tak seorang pun yg peduli

-Nikita Khrushchev

Desa itu sama heningnya dgn kematian, tak seorang pun membuat kegaduhan dari rumah2 kecil yg terbuat dari kayu itu, meski sekarang dan kemudian kami melihat wajah2 di jendela-wajah yg pucat dgn mata yg gelap memandang ke arah kami, di sebuah desa saya teringat bahwa kami memiliki seorang pemandu yg adalah seorang petani yg tinggi, berusia paruh baya dan memiliki mata biru dan kumis berwarna kekuning2an, saat ia membicarakan wabah kelaparan di semua desa disekitar tempat itu, ia memukul2 dadanya dan air mata keluar dari matanya, ia membimbing kami ke dalam rumah2 kayu dimana tinggal keluarga2 rusia sdg tdr dan menantikan kematian. Beberapa diantara mereka tidak memiliki makanan sama sekali.

-Philip Gibbs, th pageant of the Years

Andrew Gregorovich dlm tulisannya Black Famine in Ukraine 1932-1933: A struggle for existence yg dterbitkan dalam Forum Ukranian review menamakan wabah kelaparan yg tragis ini sebagai "Kriminalitas Stalin yg terbesar"

terjadinya kelaparan ini dsebabkan kolektivisasi pertanian yg dlakukan oleh Stalin dan jg Bolsheviks sebagai penerapan doktrin komunis, padahal pada tahun tersebut Uni Sovyet tlh berhasil mengekspor 1,7 ton padi (1932) dan 1,8 ton padi (1933) yg mampu memenuhi 17,5 juta org dgn seribu kalori perhari selama 2 tahun penuh,,,tp yg terjadi adalah pengukuran yg ketat thdp para petani sehingga mereka terpaksa memberikan 70% bahkan lebih dari semua hasil panen mereka kpd pemerintah, sehingga banyak para petani yg sengaja membunuh ternak mereka utk melawan ato bahkan melarikan diri ke Rumania ato Polandia tetapi dsambut dgn tembakan yg kejam dari tentara komunis menyebabkan beberapa petani yg bertahan menghadapi target ato kuota produksi yg cukup berat dari pemerintah...

Petani yg tdk bisa memenuhi target kuota ini akan dtembak mati dan juga dtahan di penjara Siberia,,

menghadapi wabah kelaparan ini yg dilakukan stalin adalah memberikan padi sitaan yg berasal dari sisa2 tanaman para petani yg tdk rela usaha keras mereka diambil pemerintah alih2 memberikan padi terlarang bagi rakyat Ukraina yg bagi banyak org adalah bukti keinginan penghancuan massal sebuah bangsa yg dlakukan oleh Stalin, kelaparan ini makin parah ketika muncul kemarau panjang yg melanda Ukraina....(1921-1923)

Dalam bukunya yg berjudul Harvest of Sorrow thn 1986, Robert Conquest membincangkan kolektivisasi di Uni Sovyet

Wabah kelaparan tahun 1921 bknlah dari keputusan yg dbuat secara sadar bahwa peani harus kelaparan, namun demikian sekadar mempermasalahkan musim kemarau jg tdk benar, meski cuaca buruk, tetapi tdk berada dlm tingkat bencana. Faktor yg menjadi penentu sebenarnya adalah metode pemerintah Sovyet dalam hal pengambilalihan padi, sebagian karena hal ini mengambil banyak produk petani dbanding menyisakan nafkah hidup baginya, sebagian lagi karena selama lebih dari tida tahun ini, hal ini secara efisien telah melenyapkan banyak insentif utk melakukan produksi.

Kelaparan yg saat ini menguasai daratan tak terhindarkan lagi karena aturan bahwa (sebagaimana halnya dgn izin yg secara terus terang diberikan oleh Lenin), kebutuhan petani tidak turut diperhitungkan.
---

Kelaparan ini sungguh membuat hati kita pilu kerna terjadi dtanah yg subur, dsebabkan penguasa saat itu yaitu Vlademir Lenin dan juga Joseph Stalin sesudahnya sangat tdk memperdulikan nasib para petani, terutama ketika terjadi gagal panen pd musim panas tahun 1921 mencakup 75% wilayah tsbt,,dan hal yg perlu dilakukan pemerintah pd saat itu hanya dua, menghentikan ekspor padi dan menempatkan program distribusi makanan yg akan menyalurkan panen ke Ukraina Selatan, tp hal itu tdk dlakukan sama sekali oleh Pemerintahan Bolshevik, yg turut menguatkan pemikiran banyak org bahwa pemerintah Uni Sovyet saat itu tdk memperdulikan nasib rakyat Ukraina.

Kelaparan ini berakhir pada tahun 1923 ketika wilayah tetangga surplus hasil produksi pertanian, tp hal itu cm berlangsung selama beberapa tahun......


8. Epidemi Cacar
8. Epidemi Cacar
Amerika Tengah: Meksiko, Guatemala, Belize, Honduras, Nikaragua
1520-1521
4.000.000 org tewas


Tak ada penyakit yg lebih berat bisa menimpa mereka, yg mereka lebih takut kepadanya dari pada wabah penyakit..karena kekurangan tempat tidur dan linen dan bantuan lain, mereka jatuh ke dalam kondisi menyedihkan saat berbaring di atas tikar mereka yg keras, cacar menerobos, dan menyebar, ke seorang kpd yg lainnya, kulit mereka tersayat oleh tikar tempat mereka berbaring. Saat mereka membaliknya, maka sisi sebaliknya akan menggores kulit mereka, sehingga seluruhnya tampak seperti darah kental, mengerikan utk dsaksikan, dan kemudian mereka menjadi sakit parah, demam dan seperti mengalami infeksi pada binatang, mereka mati bagaikan domba yg busuk.
-Willian Bradford pd "post_Cortes smallpox" di populasi penduduk asli Amerika


Kadang kita bertanya??, kenapa dgn mudahnya Hernando Cortes menaklukkan kebudayaan terbesar Aztec pada saat itu dgn tentara tangguhnya,,yg dpimpin oleh Montezuma dgn ibukota mereka Tenochtitlan.

Pada tahun 1519, Cortes membawa cacar dari Puerto Riko ke wilayah Amerika Tengah dan membunuh hampir 4 juta org dsebabkan penduduk Aztec pada masa itu tdk memiliki ketahanan biologis akan penyakit cacar,,,Cacar telah dbawa ke Puerto Rico dari Santo Domingo, setelah dbawa ke tempat ini oleh Christopher Columbus, sebagian penjelejah spanyol telah kebal akan penyakit ini, sebenarnya Hernando Cortes tdk sendirian saja dlm menyebarkan penyakit ini, tetapi seorang budaknya jg tlh terkena, Painfillo de Narvaez yg berfungsi jg sebagai agen terkontaminasi,

Ketika pertama kali mendaratkan pasukannya dAztec, cortes medapatkan perlawanan yg dashyat yg menyebabkan mereka terpaksa mundur,,,tetapi dsadarinya ato pun tidak(masih menjadi tanda tanya???) beberapa bulan kemudian, para penduduk Aztec terkena wabah cacar yg merajalela, dan dalam keadaan yg mengerikan itu,,,Cortes dgn hanya 500 org pasukan berhasil mengalahkan salah satu kebudayaan terbesar kala itu...